Hati-Hati Tetangga Yang Toxic

Mungkin sering kita mendengar tentang Toxic People yang digunakan melabeli orang yang menyebalkan. Arti kata Toxic sendiri berasal dari bahasa Inggris yang artinya racun atau mengandung racun. Toxic people alias orang-orang yang “beracun” adalah jenis pribadi yang suka menyusahkan dan merugikan orang lain, baik secara fisik maupun emosional. Toxic people ini dapat kita temukan pada  teman kerja,  teman akrab, atasan, pasangan, bahkan tetangga.
Bicara soal dunia per-tetangga-an, sudah semestinya semua orang menginginkan hidup rukun dan damai dengan lingkungan sekitar tempat tinggal. Kembali pada kodrat manusia bahwa manusia adalah makhluk sosial yang saling berhubungan satu sama lain. Dan satu lagi, setiap manusia memiliki sifat yang berbeda-beda. Makanya tidak jarang juga banyak ditemukan tetangga yang julid.

So, gimana sih mengenali tetangga yang toxic itu? berikut rinciannya tetangga yang harus diwaspadai menurut saya antara lain:

1. Egois / Maunya Menang Sendiri

Toxic people akan mempertahankan perspektifnya sendiri bahwa kesalahan hanya ada pada orang lain, bukan pada dirinya. Apa yang dilakukan selalu dianggap benar meskipun tindakannya mengganggu kenyamanan orang lain. Sebagai makhluk sosial, dalam hidup bertetangga yang diinginkan adalah bisa saling memberi ketenangan, saling membantu dan saling mengerti satu sama lain. 

3. Selalu kepo
Jaman sekarang, tetangga yang kepo tidak hanya dengan ngintip lewat jendela rumah ketika kita pulang dari suatu tempat atau saat kita akan pergi ke suatu tempat. Di jaman yang semakin modern seperti sekarang ini, tetangga akan lebih sering kepo pada setiap postingan yang kita unggah di laman media sosial. Yang paling niat banget kepo-nya adalah yang sampai datang ke rumah buat kroscek barang-barang dirumah dan kehidupan pribadi. Ada satu cerita, saya pernah punya tetangga yang setiap saya dan keluarga pergi, pasti selalu diintipin lewat jendela rumahnya. Dan ketika kami pulang, selalu di-kepoin dan ditanya-tanya "Tadi habis dari mana?Beli apa? dan bla bla bla...". Ruang privasi saya dan keluarga pun menjadi seperti terbatas. 

4. Tidak Ada Empati dan Simpati
Pernah saya punya tetangga (ya, saya pernah punya tetangga model begini) yang sama sekali tidak punya sikap empati dan simpati sama sekali. Kok bisa?. Ya bisa. Kok ada?. Ya, ada. Jadi, tetangga saya waktu itu adalah sama-sama keluarga dengan satu anak. Kalau malam, mereka bermain dengan diiringi suara teriakan-teriakan keseruan mereka hingga larut malam melewati jam duabelas malam. Dan itu berlangsung hampir setiap malam. Sedangkan saya harus bangun pagi karena harus bekerja dan anakku selalu terbangun ketika mendengar suara bising itu. Awalnya saya kesal, tapi lama-lama saya coba meredam emosi saya sendiri dengan berfikir "ya sudahlah, abaikan". Tapi, lama-lama didiamkan sangat mengganggu sekali. Dan yang kedua, adalah saat anak mereka sakit dan dirawat di rumah sakit kami selalu sigap sebagai tetangga dengan membantu segala keperluan yang dibutuhkan selama di rumah sakit. Kami pun bolak balik menjenguk ke rumah sakit. Tapi, ketika anak saya sakit, boro-boro menjenguk, lha wong nanya saja tidak. Dari situlah kami berfikir bahwa hal ini menunjukkan  mereka kurang rasa simpati dan empati yang tidak dapat diajak untuk saling berbagi, saling bersama-sama membantu dan bekerja sama.
Hidup kadangkala perlu menjadi apatis untuk hal-hal yang dirasa tidak perlu untuk diperhatikan atau bahkan dinilai, kita juga perlu tidak peduli dengan penilaian yang diterapkan adat terkait apapun yang sejatinya tidak pernah merugikan pihak manapun.




Ketika kita sudah tau bahwa tetangga kita ternyata bikin pusing setiap hari dan membuat kita merasa tidak nyaman, lalu apakah kita harus diam saja pasrah atas rasa ketidaknyamanan itu sendiri atau harus berbuat bagaimana?. Berikut hal yang bisa dilakukan ketika mengetahui ternyata tetangga kita adalah toxic people antara lain:

1. Beri pengertian bahwa apa yang dilakukan dapat mengganggu
Beritahu dengan baik bahwa kegiatan yang dilakukan si tetangga tersebut sangat mengganggu. Karena untuk menghadapi sesuatu yang keras tak perlu dengan kekerasan juga. Tindakan yang lembut justru mampu melunakkan sikap keras atau jahat dari si tetangga. Sehingga diharapkan sikap si tetangga pun bisa lebih bersahabat kepada di kemudian hari. Kuncinya memang meningkatkan kesabaran dan keikhlasan. Jadikan kejahatan yang dilakukan tetangga Anda sebagai sarana untuk melatih kesabaran.


2. Jaga jarak
Kalau memang upaya yang Anda lakukan diatas masih saja menemukan jalan buntu karena si tetangga ternyata tidak mampu merubah sikapnya, kita bisa mulai menjaga jarak dengan tetangga yang toxic itu. Minimalkan interaksi dengan mereka agar tidak ada celah bagi mereka untuk menindas. Kalaupun harus bertemu, sapa seperlunya saja. Cukup menunjukkan bahwa kita juga tinggal di lingkungan tersebut. Jaga jarak bukan berarti menutup rapat segala akses komunikasi, hanya saja lebih dibatasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.

3. Tetap berbuat baik
Meski sejelek apapun tetangga kita, sebisa mungkin kita tetap bisa menunjukkan sikap empati dan simpati kepada tetangga saat mereka mengalami musibah. Biarkan saja mereka akan membalas kebaikan kita atau tidak, kita pasrahkan saja semua kebaikan kita pada Tuhan karena segala kebaikan akan kembali pada diri kita sendiri entah sekarang atau nanti. Tugas kita hanya berbuat baik saja, diharapkan tetangga dapat sadar dengan apa yang kita lakukan.

4.  Segera keluar dari toxic circle
Ketika semua cara telah kita lakukan dan si tetangga tidak berubah juga, maka sekaranglah waktumu untuk keluar dari toxic circle agar hidupmu nyaman, damai dan tidak menjadi toxic people dikemudian hari. Yang mampu membuat nyaman adalah dirimu sendiri bukan orang lain. Saat dirimu tidak nyaman, segera keluar dari tempat tidak nyaman itu sebelum ketidaknyamananmu mempengaruhi segala hal dalam hidupmu. Jangan lupa ucapkan "Bye bye toxic.."

Hidup nyaman dan damai dalam lingkungan yang sehat adalah keinginan semua orang. Tetapi, ketika harus hidup berdampingan dengan tetangga yang toxic, setidaknya tulisan saya dapat sedikit membantu memecahkan solusinya.  Semoga bermanfaat 😊

Komentar

Postingan Populer