BANYAK ARTI DIBALIK KATA #DIRUMAHAJA
Semua yang sedang berada dirumah
sampai batas waktu tidak ditentukan, apa sudah mulai jenuh dan bosan?. Bagaimana,
apakah keadaan dapur dan kebutuhan rumah lainnya aman terkendali?. Masihkah
bisa menghidangkan makanan?. Lalu, bagaimana kabar susu dan diapers anak apakah
masih bisa di beli?. Kondisi yang sangat belum jelas kapan ujungnya ini memang
menyita segala tenaga dan pikiran kita sebagai orang tua. Sungguh, banyak pelajaran
yang bisa diambil saat dirumah saja.
Lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta
Saat himbauan dari Pemerintah untuk
belajar di rumah, bekerja dari rumah dan beribadah di rumah, tentunya bukan
tanpa alasan. Himbauan untuk dirumah saja adalah untuk memutus rantai tali
penyebaran covid-19 dikarenakan pasien positif virus corona sampai hari ini
(tgl 16 April 2020) datanya adalah terus
bertambah. Hal ini membuat kekhawatiran. Namun, semakin banyak orang yang
mengambil hikmah dari kejadian ini. Kembali lagi, ini adalah ujianNya, bisa jadi selama ini nikmat Tuhan banyak yang kita lalaikan. Sekaranglah waktunya kita bersama-sama meresapi, belajar, dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Melekatkan yang dekat, lebih dekat dengan yang jauh
Kebersamaan bersama keluarga
tentunya hal pertama yang sangat terasa. Jarang-jarang ya bisa berkumpul
bersama keluarga 24 jam tanpa jeda. Saat berada di rumah bisa dimanfaatkan
untuk menjalin bonding antara orang tua dan si kecil. Apalagi bagi orang tua
yang pada hari biasanya bekerja dan waktu bersama anak sangat terbatas, pasti
waktu sekarang ini adalah waku yang sangat istimewa. Kegiatan antara si kecil
dengan orang tua dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi tentunya akan
membekas pada ingatan si kecil sampai dewasa nanti.
Komunikasi dengan keluarga yang
jauh juga pastinya lebih intens. Misal, setiap hari orangtua menanyakan kabar
dan begitupun sebaliknya. Begitupula berlaku bagi saudara yang jauh, kita akan
saling menanyakan kabar masing-masing ditengah wabah pandemik ini. Komuniaksi
yang terjalin tidak seperti biasanya mempererat tali silaturahmi yang selama
ini renggang karena kesibukan masing-masing setiap harinya.
Menjalankan hidup bersih dan sehat
Saat covid-19 menjadi pandemik
global yang termasuk Indonesia menjadi salah satu negara yang sudah terkena
wabah ini, banyak orang berbondong-bondong mengaplikasikan hidup bersih dan sehat.
Ya, baru diaplikasikan saat ada wabah ini datang. Padahal, hidup bersih dan
sehat harusnya memang sudah menjadi keharusan yang dilaksanakan untuk menjaga
diri dan keluarga dari penyakit. Tapi, justru sadar akan pentingnya hidup
bersih dan sehat baru disadari saat ini. Tidak mengapa, belum terlambat. Setidaknya,
saat ini mereka sudah aware pada hidup bersih dan sehat itu penting adanya.
Setiap pagi dari orang tua sampai
bayi rajin berjemur, mengkonsumsi vitamin setiap hari, memperbanyak makan sayur
dan buah, sampai rajin membuat minuman herbal seperti mpon-mpon yang terbuat
dari rempah-rempah untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terkena
penyakit, sering melakukan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan keluar
rumah memakai masker kain, serta setelah dari luar rumah langsung mandi dan ganti pakaian. Semua itu dilakukan untuk melindungi diri dan
keluarga agar terhindar virus. Namun, efek hidup sehat dan bersih langsung terasa bukan?.
Alam semakin sehat
Disadari atau tidak, untuk saya
yang berdomisili di Jakarta, saya sangat merasakan efek dari dampak stay at
home. Langit terlihat biru cerah dan udara terasa begitu bersih dan sejuk. Semesta
sedang bergembira saat ini. Tidak ada banyak polusi yang mencemari udara, jalanan
lebih bersih tanpa sampah-sampah yang berserakan, dan tidak ada penebangan
hutan secara liar. Semua ini tentunya kabar baik untuk bumi.
Banyak manusia saling membantu
Banyak orang yang terketuk
hatinya untuk membantu sesama. Baik memberi bantuan bagi tenaga medis,
keluarga yang salah satu anggotanya
terkena covid, dan bagi para mereka yang secara ekonomi mengalami dampak corona
secara langsung. Ini salah satu pemandangan yang mengagumkan di tengah musibah.
Masih banyak orang yang peduli terhadap sesama. Ada yang menggalang donasi, ada
yang secara pribadi melakukan secara suka rela memberikan bantuan, begitu pula
komunitas-komunitas memberikan bantuan secara langsung pula. Syukurlah, banyak
rasa peduli dalam hal apapun ditengah wabah.
Besarnya rasa senasib sepenanggungan
Di era globalisasi seperti saat
ini, meskipun hanya dirumah saja, namun kita mampu merasakan rasa yang sama
dengan mereka diluar sana melalui media virtual, WA group, televisi maupun media
social. Kita dalam rasa yang sama, perahu yang sama. Kita sedang sama-sama berjuang. Semuanya saling bersama-sama mendoakan satu sama lain agar wabah ini
cepat selesai dan saling memberikan rasa kepedulian dan perhatian meski tidak
bertatap muka secara langsung. Tanpa memandang bulu, agama, suku dan budaya.
Semua sama. Mempunyai peran yang sama untuk saling memberi energy positif untuk
saling menguatkan.
Tentunya, kita semua tidak siap
dalam menghadapi musibah ini. Namun, harus dihadapi bersama-sama agar cepat
selesai teratasi. Di rumah saja bukan hal remeh temeh yang tidak ada artinya,
namun dirumah saja punya arti besar demi cepat terputusnya rantai penyebaran
virus covid 19. Ada banyak hikmah yang diambil selama dirumah saja. Tetap berfikir positif, karena da hikmah dibalik setiap musibah memang benar adanya. Semoga,
setelah badai ini berlalu, kebaikan-kebaikan
itu tetap terjalin tidak hanya terjadi saat wabah saja. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar